Berita Kampus

Diskusi Ilmiah : "Manajemen Pendidikan Di Era New Normal"

07 Juni 2020 15:13
Share
  • action.share.whatsApp
  • action.share.copy

STIT Mubo – Wabah Covid-19 yang tak kunjung selesai menyebabkan beberapa aktivitas dan kegiatan terhambat, tak terkecuali aktifitas dalam dunia pendidikan. Dengan kondisi yang demikian akhirnya menyebabkan pemerintah membuat kebijakan dengan menerapkan sistem New Normal. Sistem New Normal sendiri adalah melakukan kegiatan aktifitas seperti biasa namun dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas dan juga melakukan pembatasan sosial guna mencegah penyebaran covid-19.

Dalam kondisi yang demikian ini tak menyurutkan semangat dalam beraktifitas, walaupun seperti kita ketahui bahwa berbagai aktifitas seperti kegiatan belajar mengajar dan juga seminar – seminar harus dilakukan secara daring. Dikesempatan kali ini, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro atau STIT Mubo juga menggelar Diskusi Ilmiah Nasional dengan tema “Manajemen Pendidikan di Era New Normal” yang dilaksanakan melalui aplikasi telegram pada Ahad (7/6/2020) kemarin.

Diskusi ini menghadirkan Dr. Mohammad Syamsu, M.Pd.I, salah satu tenaga pendidik di Bojonegoro yang telah memiliki prestasi dan pengalaman tingkat Nasional. Dr. Mohammad Syamsu, M.Pd.I sendiri adalah Instruktur Nasional Kurikulum 2013, Juara MGMP PAI Tingkat Nasional tahun 2013, penulis 15 buku tentang pendidikan dan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bojonegoro serta Dosen STIT Muhammadiyah Bojonegoro.

Dalam penyampaiannya, di era New Normal ini menuntuk dunia pendidikan melakukan aktifitas pembelajaran dengan daring atau berbasis online. “Ketika kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara Daring, maka keluarga menjadi madrasah pertama bagi anak”, tegasnya.

Lingkungan rumah atau keluarga harus menghadirkan kenyamanan bagi sehingga aktifitas belajar anak di rumah menjadi nyaman. Serta peran orang tua sebagai teladan bagi anak

selain itu, ia juga menambahkan bahwa dalam kondisi seperti ini peran seorang guru adalah membangun komunikasi dan kedekatan dengan orang tua murid. Harapannya, pembelajaran yang dilakukan oleh lembaga pendidikan melalui seorang guru dapat disampaikan kepada wali murid untuk membantu pengawasan kepada seorang anak dalam proses belajar mengajar secara daring.

Diskusi yang diikuti kurang lebih seribu peserta dari berbagai penjuru Indonesia dan berbagai elemen masyarakat ini memberikan apresiasi tersendiri bagi Narasumber. Hal tersebut merupakan bentuk respon masyarakat di dunia pendidikan dengan kondisi yang seperti ini.


Acara diskusi yang berlangsung selama 2 jam ini berakhir pada pukul 12.00 wib dengan tertib dan lancar.

Berita Kampus

Tampilkan Berita Kampus