Eksposisi Pengetahuan: Analisis Tafsir pada Hari Guru
Oleh: Arif Susanto
Hari Guru, merupakan sebuah momentum memperingati jasa dan kontribusi penting para pendidik dalam membentuk karakter dan membimbing generasi muda, menjadi agenda penting bagi masyarakat untuk merenungkan makna mendalam pendidikan. Melalui perspektif tafsir dari tokoh pendidikan seperti Ki Hajar Dewantoro, KH Ahmad Dahlan, dan KH Hasyim Asyari, kita dapat memahami makna dan peran guru dalam konteks perkembangan pendidikan Indonesia.
Pendapat Para Tokoh Pendidikan
Ki Hajar Dewantoro: Pendidikan sebagai Panggilan Jiwa
Ki Hajar Dewantoro, pendiri Taman Siswa, menegaskan bahwa guru bukan hanya pekerjaan, tetapi panggilan jiwa yang suci. Baginya, Hari Guru adalah momen untuk merenungkan tanggung jawab besar yang dimiliki guru dalam membentuk karakter dan membimbing generasi muda.
KH Ahmad Dahlan: Pendidikan untuk Pencerahan Umat
KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, melihat Hari Guru sebagai momentum untuk menghidupkan semangat pencerahan dalam pendidikan. Baginya, peran guru tidak hanya dalam mentransfer pengetahuan, tetapi juga dalam membimbing murid menuju kesadaran spiritual dan keberhasilan dunia.
KH Hasyim Asyari: Pendidikan sebagai Cikal Bakal Kebangkitan
KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama, menganggap Hari Guru sebagai panggilan untuk membangkitkan semangat keilmuan dan keagamaan dalam masyarakat. Baginya, guru memiliki peran sentral dalam menyebarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.