Campus News, Information for Student
STIT Mubo – Dalam rangka menyikapi persoalan pergerakan mahasiswa di Era New Normal ini yang serba terkekang, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK. IMM) Ahmad Dahlan STIT Muhammadiyah Bojonegoro gelar diskusi online bersama Beni Pramula, Ketua Pemuda Asia – Afrika, Ahad (28/6/2020) kemarin.
Dalam diskusi secara virtual yang dilakukan melalui aplikasi Zoom itu, topik pembahasannya yaitu menyoal tentang “Dinamika Pergerakan Mahasiswa di Era New Normal”. Kita ketahui bahwa setelah mewabahnya Covid-19 ini merubah tatanan aspek dalam kehidupan, baik aspek Ekonomi, sosial dan pendidikan.
Kita ketahui juga bahwa akibat Covid-19 ini juga memberikan dampak yang besar dalam dunia pergerakan mahasiswa. Mahasiswa sering menyuarakan aspirasi melalui gerakan – gerakan aksi massa, kini terhambat dengan adanya larangan untuk berkerumun dalam rangka mengurangi penyebaran Covid-19. Hal tersebut sedikit memberikan dampak dan membuat dilema pergerakan Mahasiswa.
Dalam pemaparannya pada diskusi tersebut, Beni Pramula menyampaikan bahwa mahasiswa atau pemuda adalah seseorang yang kuat, baik kuat secara fisik maupun kuat secara pemikiran. Oleh sebab itu, pemuda adalah harapan bangsa.
Lanjut Beni, kita ketahui juga dari sejarah perjalanan bangsa, banyak peran pemuda dilamanya hingga membawa bangsa Indonesia ini merdeka. Nah kini, ketika pemuda atau mahasiswa sudah tertidur dalam gerakannya, maka tidak tau apa yang akan terjadi nanti.
Beni juga memberikan sentilan kepada para peserta yang mengikuti diskusi online karena geramnya melihat pergerakan mahasiswa yang sekarang mulai terninabobokkan atau sudah mendapatkan bagian dari rezim yang dzolim.
“Dimana gerakan mahasiswa seperti pada aksi UU KPK yang begitu membeludak kemarin, apakah gerakan mahasiswa sudah terninabobokkan oleh rayuan penguasa atau sudah mendapat jatah dari penguasa?”, tegas Beni sambil menyuarakan dengan nada tinggi.
Di akhir, Beni menambahkan bahwa mahasiswa tidak boleh cengeng, mahasiswa tidak boleh patah semangat, jangan hanya karena Covid-19 lalu mematika semangat dan gerakan mahasiswa. Mahasisw atau pemuda harus mampu melahirkan terobosan baru dan jangan pernah berhenti bergerak.
Walaupun diskusi sempat terhambat selama 1 jam, namum acara tersebut berjalan lancar dan juga diikuti oleh beberapa peserta dari luar Jawa seperti Maluku, Sumatera dan juga Sulawesi. Acarapun yang berlangsung selama 2 jam lebih itu berakhir pada pukul 13.20 Wib.