Campus News, National News, Article

Kebenaran dan Kemerdekaan

16 August 2024 08:38
Share
  • action.share.whatsApp
  • action.share.copy

Ada persamaan antara Harvard University, kampus swasta dengan predikat terbaik di dunia, dengan Universitas Indonesia, kampus negeri peringkat atas (top tier) di Indonesia. Persamaan tersebut adalah penggunaan kata "veritas" sebagai jargon atau tagline. Veritas berasal dari bahasa Latin yang bermakna the truth dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti kebenaran.

Universitas dengan kebenaran adalah dua materi yang bersenyawa dan tidak dapat dipisahkan. Perguruan tinggi merupakan institusi pendidikan yang menyelidiki suatu permasalahan untuk mendapatkan kebenaran. Kebenaran adalah hal yang senantiasa dicari, diperjuangkan, dibela, dicintai, dan diajarkan di setiap sudut ruang perguruan tinggi. Hendaknya hanya kebenaran yang keluar dari setiap insan yang berkhotbah melalui mimbar-mimbar akademik. Kebenaran adalah panglima yang menuntun sivitas perguruan tinggi untuk berpikir, bersikap, dan bertindak.

Perguruan tinggi yang tercerai berai dari kebenaran akan kehilangan esensi utamanya. Eksistensi perguruan tinggi akan dipertanyakan jika kebenaran tidak lagi produktif dihasilkan. Otonomi dan independensi perguruan tinggi berdasar kepada ada tidaknya kebebasan dan kemerdekaan untuk senantiasa mencari, mencintai, dan mendiseminasikan kebenaran. Saat kebenaran ditawar-tawar, maka itu menjadi alarm tanda bahaya bagi peranan perguruan tinggi.

Kebenaran atau the truth berarti segala hal yang sesuai dengan fakta, bukan sesuatu yang dibayangkan dan ditemukan. Kebenaran bertitik tolak dari fakta yang apa adanya, tanpa polesan dan rekayasa. Berpihak kepada kebenaran artinya hanya condong kepada fakta, berpayah-payah untuk mendapatkannya, serta memberi garansi untuk tidak memperjualbelikannya.

Fakta adalah sesuatu yang sakral dalam kaitan dengan kebenaran. Karakter seseorang terhadap kebenaran diuji saat harus berhadapan antara kebenaran dan kekuasaan. Apakah mengorbankan kebenaran demi kekuasaan atau sebaliknya, memperjuangkan kebenaran di hadapan kekuasaan apa pun hasil akhirnya. Menyampaikan kebenaran berarti menungkapkan fakta sebagaimana adanya tanpa intensi untuk berada pada bandul yang saling berhadapan: menang atau kalah.

Kalimat terakhir di paragraf atas penting untuk senantiasa diingat. Mengetahui kebenaran dan menyuarakannya tidaklah bertujuan untuk memperoleh kemenangan. Kebenaran tidaklah selayaknya dijadikan amunisi dalam berdebat, beropini, dan berdialektika, yang tujuannya adalah kemenangan (egoistik) semata. Kebenaran hendaknya ditempatkan sebagai cahaya penerang saat kebingungan, garis yang meluruskan saat bengkok, dan rujukan kembali saat sedang alpa dan keliru.

Karakter insan akademik di perguruan tinggi dengan menghormati dan memperjuangkan kebenaran berdasarkan fakta hendaknya selalu ditanamkan dan diendapkan dalam hati dan pikiran setiap orang. Karena sesungguhnya beepegang teguh selalu kepada kebenaran (the truth) akan memberikan kemerdekaan (set the free) bagi setiap orang untuk berbicara, bersikap, dan berbuat sesuai dengan kebenaran yang diyakini. Kebenaran memberikan bobot bagi kemerdekaan setiap orang menyuarakan isi hati dan pikirannya.

Perguruan tinggi sesungguhnya adalah institusi bagi peoduksi kebenaran, pada satu sisi, dan kemudian secara merdeka memperjuangkan kebenaran itu sebagai ukuran dalam pengambilan kebijakan bagi kemajuan dan perbaikan umum, pada sisi lain. Kebenaran dan kemerdekaan adalah nutrisi yang harus senantiasa diperhatikan oleh perguruan tinggi bagi tumbuh-kembangnya budaya akademis yang  bermutu bagi seluruh sivitas. 

Campus News

Show Campus News

National News

Show National News

Article

Show Article