Article

Revolusi politik generasi muda Islam: menyusun strategi untuk perubahan

22 December 2023 16:05
Share
  • action.share.whatsApp
  • action.share.copy

Revolusi politik yang melibatkan generasi muda Islam bukan hanya sebuah upaya untuk merebut kekuasaan, melainkan juga merupakan perjalanan filosofis yang mendasar dalam merumuskan visi dan misi perubahan

REVOLUSI POLITIK GENERASI MUDA ISLAM: MENYUSUN STRATEGI UNTUK PERUBAHAN

Oleh : M. Arif Susanto, M.Pd.I*

stitmubo.ac.id, Bojonegoro - Revolusi politik yang melibatkan generasi muda Islam bukan hanya sebuah upaya untuk merebut kekuasaan, melainkan juga merupakan perjalanan filosofis yang mendasar dalam merumuskan visi dan misi perubahan. Dalam pandangan banyak tokoh politik Islam, revolusi bukan semata tentang pergantian penguasa atau struktur kekuasaan, tetapi lebih pada transformasi nilai-nilai, moralitas, dan tata kelola yang mencerminkan ajaran dan budaya Islam warisan Rosululla dan para sahabatnya.

Salah satu pemikir politik Islam terkemuka bernama Sayyid Qutb, menekankan pentingnya perubahan dalam masyarakat sebagai manifestasi dari perubahan individu. Baginya, revolusi politik generasi muda Islam adalah sebuah tugas moral untuk memperbaiki kondisi masyarakat dan menjalankan prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran yang terkandung dalam ajaran Islam. Pemikiran ini memandang bahwa revolusi sejati bermula dari perubahan dalam sudut pandang dan tindakan individu, yang kemudian berkembang menjadi kekuatan kolektif untuk mengubah tatanan masyarakat.

Dalam kerangka filosofis ini, strategi untuk perubahan tidak hanya bersifat pragmatis tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan moral. Generasi muda Islam dipandang sebagai pewaris nilai-nilai agama dan kultur, sehingga revolusi politik yang mereka galang harus mencerminkan keadilan, kebenaran, dan keharmonisan. Salah satu konsep utama dalam revolusi ini adalah 'adalah' (keadilan), yang menjadi pijakan bagi strategi politik yang dirancang oleh generasi muda Islam.

Ali Shariati, seorang intelektual dan aktivis Islam Iran, memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya melibatkan generasi muda dalam perubahan sosial. Baginya, generasi muda adalah agen perubahan yang memiliki energi dan semangat untuk meruntuhkan ketidakadilan dan menghadirkan keadilan. Dalam konteks revolusi politik, Shariati menekankan bahwa strategi harus mencakup penggalangan dukungan melalui pendidikan, kesadaran, dan mobilisasi massa. Pendidikan politik harus diterapkan tidak hanya untuk memahami sistem politik yang ada, tetapi juga untuk memperkaya spiritualitas dan moralitas individu.

Dalam perspektif Sayyid Abul Ala Maududi, seorang tokoh pemikir politik dan ulama Islam, revolusi politik generasi muda Islam harus didasarkan pada konsep khilafah Islamiyah. Menurut Maududi, sistem politik Islam adalah satu-satunya sistem yang sesuai dengan ajaran Islam dan dapat menciptakan keadilan sosial. Oleh karena itu, strategi perubahan harus mencakup upaya untuk membangun kesadaran akan keutamaan sistem ini serta bagaimana mewujudkannya dalam konteks modern.

Dalam konteks strategi perubahan, pendapat tokoh-tokoh ini memberikan pemahaman mendalam bahwa revolusi politik generasi muda Islam harus melibatkan semua lapisan masyarakat. Strategi harus mencakup pendekatan holistik yang tidak hanya menargetkan struktur politik, tetapi juga membangun kesadaran individu, mengubah budaya politik, dan mengukuhkan moralitas dalam kehidupan politik sehari-hari.

Pentingnya penggunaan media sosial dan teknologi informasi dalam strategi perubahan juga menjadi perhatian. Sayyid Qutb memandang bahwa media dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan moral dan spiritual, sedangkan Ali Shariati menekankan bahwa media sosial dapat digunakan untuk memberdayakan generasi muda dan memobilisasi massa secara efektif.

Dalam kesimpulannya, filosofi di balik "Revolusi Politik Generasi Muda Islam: Menyusun Strategi untuk Perubahan" mengajarkan bahwa perubahan politik yang sejati bukanlah sekadar pergantian kekuasaan, melainkan transformasi nilai dan moralitas yang mengakar dalam ajaran Islam. Pendapat tokoh-tokoh politik Islam mengarah pada pemahaman bahwa revolusi ini harus mencakup dimensi spiritual, moral, dan pendidikan. Generasi muda Islam memiliki tugas moral untuk membawa perubahan yang positif dalam masyarakat, dan strategi perubahan harus mencakup upaya kolaboratif yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Dalam era digital, penggunaan media sosial menjadi instrumen penting dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan menyelaraskan pandangan filosofis dan pemikiran tokoh-tokoh politik Islam, revolusi politik generasi muda Islam dapat menjadi kekuatan positif yang membawa perubahan yang mendalam dan berkelanjutan.

________________________________________________________________________

Penulis adalah aktivis tim pemenangan caleg DPRD tahun 2009

Namun saat ini aktif di lembaga pendidikan Islam : STIT Muhammadiyah Bojonegoro

Article

Show Article