Campus News

Potensi Desa Wisata Mendekatkan Masyarakat dan Mahasiswa Melalui Kuliah Kerja Nyata.

09 August 2023 17:05
Share
  • action.share.whatsApp
  • action.share.copy

Membangun Desa Wisata dengan Kearifan Lokal dan Moderasi Beragama

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro memberangkatkan sebanyak 84 mahasiswa semester akhir untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN tahun ini memang bisa dibilang berbeda dari tahun tahun sebelumnya, dimana KKN dilaksanakan setelah mahasiswa melaksanakan Praktik Pengajar Lapangan (PPL). 

Konsep baru namun tidak begitu sulit, "karena di zaman sekarang sudah ada media sosial yang memudahkan dalam setiap kegiatan begitu juga dengan persiapan KKN tahun ini. " Ujar Ketua pelaksana  KKN 2023, Ibu Mimbar Oktaviani, M.Pd. Kegiatan KKN ini akan dimulai pada tanggal 09 Agustus 2023 sampai 11 September mendatang. Yang berlokasi di Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. 

Dari 84 Mahasiswa tersebut dibagi menjadi 7 kelompok, yang akan ditempatkan di 7 desa di kecamatan Trucuk kabupaten Bojonegoro. Setiap kelompok terdiri dari 11 hingga 12 mahasiswa dari program studi PAI, PBA, PIAUD, PGMI, serta Madin. Untuk desa yang akan ditempati diantaranya Desa Tulungrejo, Desa Guyangan, Desa Sumberrejo, Desa Pagerwesi, Desa Kandangan, Desa Sumbangtimun, dan Desa Kanten. 

Menurut Ketua KKN, Alasan dipilihnya Kecamatan Trucuk sebagai tempat KKN tahun ini ialah, potensi daerahnya akan wisata terbilang cukup baik. Sesuai dengan tema yang diambil pada kegiatan KKN tahun ini "Membangun Desa Wisata dengan Kearifan Lokal dan Moderasi Beragama." 

Dalam Sambutannya Bapak Wiyanto selaku Kepala Kecamatan Trucuk menerima dengan tangan terbuka kedatangan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Bojonegoro untuk melaksanakan KKN di Kecamatan Trucuk. Beliau serta segenap pemerintah kecamatan Trucuk akan mendukung semua kegiatan KKN tahun ini. Bapak Wiyanto juga menjelaskan beberapa Potensi yang ada di kecamatan Trucuk diantaranya perkebunan jambu kristal dengan tanah seluas 35 hektar, 18 Varian Jambu Air dan Beberapa Varian Ketela rambat. Dilihat dari Potensi yang ada di Kecamatan Trucuk, tentu saja mayoritas mata pencaharian penduduknya ialah petani. 


Bapak Ibnu Habibi, M.Pd.I, selaku pimpinan STIT Muhammadiyah Bojonegoro menyampaikan bahwa KKN adalah ajang adaptasi antara mahasiswa dan masyarakat. Beliau berpesan kepada Mahasiswa agar tetap menjaga etika dan adab sebagai seorang mahasiswa selama berada di lokasi KKN. Beliau juga berpesan kepada pemerintah kecamatan Trucuk, Meskipun Mahasiswa yang mengikuti KKN tidak semua berusia muda. tetap saja namanya manusia pasti tidak luput dari kesalahan. Maka dari itu memohon kepada pemerintah kecamatan trucuk untuk selalu diingatkan ketika ada hal yang kurang pantas dilakukan oleh mahasiswa.

Segenap pimpinan STIT Muhammadiyah Bojonegoro dan  pemerintah kecamatan Trucuk menaruh harapan besar kepada mahasiswa yang melaksanakan KKN tahun ini. Diantaranya melatih jiwa sosial dan sebagai wadah untuk lebih dekat dengan masyarakat. Membantu setiap potensi yang ada di Desa yang ditempati. Hingga kegiatan KKN tahun ini akan diingat oleh masyarakat dan memberi pengalaman yang cukup besar bagi mahasiswa dalam bersosial. (Sintya)


Campus News

Show Campus News