-
action.share.whatsApp
-
-
Share on Facebook
-
action.share.copy
-
Email
Bojonegoro – Sebanyak puluhan santri Ma’had Ahmad Dahlan STIT Muhammadiyah Bojonegoro menjalankan program pengabdian Ramadhan di tiga pondok pesantren di Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan yang berlangsung sejak 7 hingga 21 Maret 2025 ini bertujuan untuk memperkuat peran santri dalam dakwah, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Tahun ini, para santri ditugaskan di Pondok Pesantren An-Nur, Pondok Pesantren Sidiq Al Kautsar, dan Pondok Pesantren Al Munawir Balen. Mereka terlibat aktif dalam berbagai program, mulai dari bimbingan tahsin dan tahfidz Al-Qur’an, kajian keislaman, hingga kegiatan sosial di lingkungan pesantren.
Di Pondok Pesantren An-Nur, yang diasuh oleh Ustadz Abdul Qodir, para santri Ma’had Ahmad Dahlan difokuskan pada pembinaan tahsin dan tahfidz Al-Qur’an. Selain itu, mereka turut serta dalam memberikan bimbingan praktik ibadah, mulai dari shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, hingga kultum.
Menurut Robi, salah satu santri pengabdian, pengalaman di Ponpes An-Nur menjadi kesempatan emas bagi mereka untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di Ma’had Ahmad Dahlan.
"Kami mendapatkan banyak pengalaman berharga di sini. Mengajar santri junior tidak hanya melatih kesabaran, tetapi juga memperdalam pemahaman kami terhadap ilmu tajwid dan qira’at," ujarnya.
Sementara itu, di Ponpes Sidiq Al Kautsar, yang diasuh oleh Ustadz Muzamil, para santri Ma’had Ahmad Dahlan berperan dalam mengisi kajian keislaman dan membimbing santri dalam keterampilan dakwah. Mereka juga memberikan pendampingan dibidang Tahfidz dan Tahsin Al Quran
Menurut Ustadz Muzamil, kehadiran santri Ma’had Ahmad Dahlan membawa suasana baru dalam kegiatan pesantren selama Ramadhan.
"Mereka memiliki bekal ilmu yang cukup dan mampu menyampaikannya dengan cara yang menarik. Santri-santri kami sangat antusias dalam mengikuti kajian yang mereka bawakan," katanya.
Selain kegiatan keagamaan, santri pengabdian juga terlibat dalam program sosial, seperti bakti sosial dan pembagian takjil gratis di sekitar pesantren.
Di Ponpes Al Munawir Balen, yang diasuh oleh Ustadz Suyitno, fokus pengabdian lebih banyak pada pembinaan akhlak dan karakter Islami. Santri Ma’had Ahmad Dahlan memberikan motivasi serta bimbingan tentang pentingnya adab dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, mereka juga mengadakan pelatihan dakwah dan pengelolaan organisasi santri. Beberapa di antaranya mengajarkan teknik menulis ceramah, public speaking, hingga strategi berdakwah yang efektif.
Menurut Ustadz Suyitno, program ini sangat membantu dalam meningkatkan kedisiplinan dan kesadaran santri terhadap pentingnya akhlak dalam kehidupan mereka.
"Santri yang datang bukan hanya membagikan ilmu, tetapi juga memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ini menjadi motivasi besar bagi santri kami untuk terus belajar dan memperbaiki diri," ungkapnya.
Pengasuh Ma’had Ahmad Dahlan, M. Arif Susanto, menuturkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya membentuk santri yang tidak hanya cakap dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
"Kami ingin santri Ma’had Ahmad Dahlan memiliki mental tangguh dalam berdakwah dan mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di tengah masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, mudir Ma'had Ahmad Dahlan STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Ibnu Habibi, menegaskan bahwa program ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan agar manfaatnya lebih luas.
"Kami berkomitmen menjadikan pengabdian Ramadhan sebagai program tahunan. Ini bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan kepemimpinan santri agar kelak mereka menjadi ulama yang membumi," paparnya.
Ketua STIT Muhammadiyah Bojonegoro juga menyampaikan harapannya agar program pengabdian ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga dikembangkan dengan lebih banyak kolaborasi dengan pesantren lain.
"Kami ingin santri kami semakin terlatih dalam mengajar, berdakwah, dan membangun hubungan dengan masyarakat. Harapan kami, mereka bisa menjadi agen perubahan yang membawa Islam rahmatan lil ‘alamin," pungkasnya.
Dengan program pengabdian ini, para santri Ma’had Ahmad Dahlan diharapkan membawa pengalaman berharga yang dapat menjadi bekal dalam perjalanan akademik dan dakwah mereka di masa depan. [rifsusanto]